
Oleh: Santri Inayatullah
Dalam renung, ku menangis
Oh….
Betapa sedih hatiku
Ilmuku hanya di mulut belum ada di laku
Oh….
Betapa sedih hatiku
Ilmu dan hafalanku bak minyak atsiri, mewangi sebentar kemudian menguap dari diri
Oh….
Betapa sedih hatiku
Banyak sekali yang masuk sebagai ilmu, tapi sedikit yang keluar sebagai amal laku
Oh….
Betapa sedih hatiku
Tampak nyata yang baik dan bagus di depanku tapi hati masih saja mencari yang tak tentu
Oh….
Betapa sedih hatiku
Tak kutemukan khusyu’ dalam menghadapmu
Oh….
Betapa sedih hatiku
Ku terbangun di sepertiga malam tapi tak berdiri untuk-Mu
Oh….
Betapa sedih hatiku
Sholatku berjalan hanya tuk gugurkan kewajiban, tapi belum beratsar qolban
Oh….
Betapa sedih hatiku
Kerisauanku pada dunia mendayu-dayu, padahal belum tentu ia mendatangiku
Hingga kulalai pada hal yang tentu pasti mendatangaiku tanpa salam dan kabar pemberitahuan
Oh….
Betapa sedih hatiku
Bila hidupku tak mendapat belas kasih dan ampunan-Mu
Oh….
ALLAH