Musyawarah perdana pembentukan kader kesehatan pesantren dan rencana awal skrining PHBS santri di Pondok Pesantren Inayatullah telah berlangsung pada Sabtu, 21 September 2019 di aula Ponpes Inayatullah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh bagian Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Ngaglik II.
Pesantren Sehat merupakan salah satu program Kemenkes yang menjadi salah satu prioritas pada tahun 2019. Di sini peran dari santri dan kyai atau guru memegang peran penting dalam mewujudkan pesantren sehat. Instrumen lainnya adalah peran serta masyarakat pesantren, daya guna mitra potensial, dan kebijakan berwawasan kesehatan.
Pesantren sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Hal itu berkaitan dengan usia para santri dan juga isu-isu kesehatan prioritas nasional seperti Germas, eliminasi TBC, cegah stunting, dan peningkatan cakupan imunisasi dikalangan masyarakat pesantren.
Pada pelaksanaannya, Kemenkes melibatkan organisasi masyarakat berskala nasional yang dipandang penting dan strategis, memiliki jaringan kerja, wilayah binaan di Indonesia, memiliki akses ke sasaran di pondok pesantren, dan pengelola serta dapat menjadi fasilitator atau motor penggerak kesehatan di seluruh pondok pesantren binaannya, salah satunya Yayasan Jaringan Pesantren Nusantara. Kegiatan yang dilakukan diselaraskan dengan agenda bersama Kementerian Kesehatan, misalnya pembinaan kesehatan lingkungan pondok pesantren, orientasi asatidz dan santri untuk penggerak GERMAS, kampanye Isi Piringku, eliminasi TBC, penerapan PHBS, tidak merokok, CTPS, pencegahan HIV/AIDS dan Napza, serra aktivitas fisik dengan menggunakan metode yang dikembangkan bersama tim kementerian kesehatan.
Perwakilan Promkes Dinkes Sleman, Niken berharap Ponpes Inayatullah menjadi role model pesantren sehat di Kabupaten Sleman yang menjadi rujukan pesantren-pesantren di kabupaten tersebut.